Senin, 25 November 2013

Kejujuran dan kepercayaan

Kejujuran

Memperkenalkan Blog baru pada teman-temanku, kira kira apa yah tanggapan mereka. Let's cekidot..

F Lesmana
" Menarik bahasanya yang ringan dan mudah dimengerti...lugas"
 "Makaciih ...udah mau mampir mas bro.Baru belajar, semoga semakin banyak nulis jadi semakin lancar. Learning by doing...hehehe"
 " ok ..mantap tp ga gaya bahasanya"
" Napa gaya bahasanya kurang yah??"
" Nga...bagus...gaya bahasanya jelas n lugas...mudah dicerna dan dimengerti (klo buatgw sih)"
"Emang iya...terlalu jujur yah hahaha. Thanks masukannya"

W widyawaty
" mb Shanty, malam ini aku baru sempat berkunjung ke blogmu, dan aku baca semua tulisanmu. Subhanallah, serasa mengenal mb Shanty lebih dekat, meski ada satu tulisan yg sempat membuatku sedih"
Dan kata-kata mbak winny lainnya : 
"Bagaimanapun Blog adalah ruang terbuka yang terindera banyak khalayak"

Dan dari beberapa teman lainnya, tanggapannya adalah sama. Tulisannku terlalu "JUJUR"
Adakalanya aib-aib yang telah ditutup olehNya sudah selayaknya ditutup. Meskipun maksudku adalah baik agar dapat di petik pelajaran dari kisah hidup yang aku alami. Namun aku kurang mengemasnya dengan baik sehingga terkesan membuka aib sendiri. Fiuuh..

Terlalu jujur...hhmmm memang seperti itulah aku, kadang kejujuranku menjadi bumerang untuk diriku sendiri.
Apakah harus hidup dengan berpura-pura atau dalam kesemuan. Apakah harus kita terlihat happy padahal tidak. Lihatlah wajahku hari ini maka kalian akan tau suasana hatiku...hahaha

YUP..aku mulai merevisi blogku, karena awal ku buat hayalah sebagai diary virtualku(minjem istilah mbak winny :p). Banyak privasi yang tak seharusnya aku share...terimakasih teman-temanku akan akan terus belajar. Be New me...never give up ^_^

Kepercayaan 

" Hati-hati membuang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatNya"

Itulah kata kata yang kuucapkan pada diriku sebagai nasehat hari ini. Bercakap cakap dengan diri sendiri kedengarannya sangat aneh. Aku yang pendiam dan tertutup sangat sulit untuk mengungkapkan apa yang ku mau dan apa yang kurasakan. Menyebabkan emosi menjadi tak stabil manakala ada ketidaknyamanan yang kurasakan.

Kadang aku sendiri tak mengerti apa maunya aku. Caranya yah dengan sharing kadang curhat sama buku diary karena lebih aman dari tersebar kemana-mana. Dengan menulis aku dapat bercermin dan menelusuri maunya aku. Namun tidak mnyelesaikan masalah karena tidak ada yang bisa memberi masukan kepadaku dengan menulis dalam diary. Dan akupun harus membuang "sampah" (curhatan) pada siapa yah?? berpikir dengan keras dan selektif. Hampir bisa di hitung dengan jari orang yang menjadi curhatanku, karena sering kali aku kecewa manakala tidak mendapat hasil yang aku rasakan. Dan aku kembali kecewa ternyata curhatanku hanya jadi bhan olok-olok atau entahlah. Padahal aku sangat percaya dengan sepenuh hatiku berharap dia bisa memberikan titik terang untukku untuk menemukan kembali diriku yang telah lama hilang.

Aku mendapat pelajaran yang sangat berharga dari apa yang ku alami bahwa 

Tak ada manusia yang dapat dijadikan sandaran
Hanya ada lantai tempat kita bersjud dan berserah diri

gambar di ambil dari sini

1 komentar:

  1. Betul, mak. Hanya Allah sebaik2nya tempat yang paling nyaman untuk mengadu.

    BalasHapus