Rabu, 13 April 2011

Bentuklah aku menjadi seperti yang Kau mau

Suatu hari di bulan Juli setelah lulus SMA 
Kulempar satu persatu buku-buku yang tersusun rapi dimeja belajarku, dengan emosi yang meluap-luap. Dalam sekejap kemarku porak poranda seakan baru saja ada angin puting beliung yang menerjang kamarku.
Kenapa?
Untuk apa?
Hatiku menjerit-jerit dengan air mata kekecewaan yang ku tahan-tahan.
3 tahun sudah aku belajar mati-matian dengan persaingan yang sangat ketat, di sma paling ternama di kota bogor.
Untuk apa?
Padahal segudang mimpi seakan berada di atas awan, dengan keyakinan yang sangat bahwa aku akan melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.
Setelah divonis aku tak akan melanjutkan ke bangku kuliah, yang keluar dari mulut ibuku sendiri.
Padahal selama ini beliau adalah penyemangatku untuk terus belajar dan belajar, dan aku berusaha memberikan nilai-nilai terbaik yang sanggup aku persembahkan kepadanya.
Mengapa kata-kata itu harus meluncur dari ucapannya?
Ayahku hanyalah seorang pns dengan 5 orang anak. 3 orang adikku yang masih duduk di bangku stm, smp, dan sd. Ditambah lagi kakakku yang sedang kuliah di ptn swasta di kota kembang. Bisa kurasakan beban orang tuaku yang sangat berat. Apakah aku harus menambah beban mereka? Ingin rasanya memaksakan kemauanku ini. Maka batinkupun berperang. Dan aku meyerah!
Padahal semua ini adalah mimpiku sejak dulu. Yang aku harap dapat memperbaiki keadaan keluarga kita.
Sejak itu aku seperti "mati", semua angan, asa, dan cita2ku terkubur sudah.
Aku harus menelan pahitnya arti sebuah ketidakmampuan, ketidakberdayaan.

Kini....aku menyesali semua itu.
Aku telah mengubur semua itu begitu dalam. Hingga semangat, gairah hidupku pun telah mati. Betapa aku telah menyia-nyiakan diriku, hidupku, waktuku, dan segalanya yang telah diberikan olehNya kepadaku. Hanya karena satu kekecewaan....
Andai waktu itu aku lebih dewasa...
Andai waktu itu aku dapat bangkit kembali...
Andai waktu itu...
Andai...
Andai...

Tapi semua telah terjadi, inilah perjalan hidupku.
Dan aku meyadarinya...
Dan aku mulai bangkit...
Di usiaku yang tidak lagi muda...
It's too late...

Begitu panjang waktu yang dibutuhkan untuk menyadarkan aku dan mengubahku seperti ini.
Apakah aku terlalu sombong?
Apakah aku terlalu kufur terhadap nikmat2 Mu?
Apakah aku...
Apakah aku...
Kusadari betapa banyak dosa dan kesalahan yang telah aku perbuat,
mungkin sudah terlambat...
Dan benar2 terlambat...
Di saat sahabat dan teman2 ku mulai memetik hasil dari semua yang telah mereka perjuangkan.
Di saat mereka tengah berbahagia dan berbangga dengan apa yang telah mereka raih.
Aku bukanlah apa2...
Dan aku bukanlah siapa2...
Tapi aku akan terus belajar...belajar...dan belajar
Apa2 yang tidak aku tau dan aku bisa
Hanya satu pintaku padaMu,
Tuhanku...
Aku pasrahkan semuanya
Bentuklah aku menjadi seperti apa yang Kau mau...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar